pos giv

Dzikir adalah wujud Cinta

Diposting oleh Unknown | 00.43 | | 0 komentar »

انا مع عبدى ما ذكرنى وتحركت بى شفتاته
(Aku bersama hamba-Ku selama ia ingat kepada-Ku dan senantiasa bergerak lidahnya kepadaku(berdzikir)

Hadits di atas adalah hadits pertama dari “bab dzikir dan doa, dari kitab bulughul maram.

Kedekatan Allah dengan hamba-Nya tentunya terjadi bagaimana kedekatan hamba itu sendiri kepada Allah, sebagaimana yang Allah sampaikan sendiri dalam hadits Qudsi

“bila hambaku mendekat kepadaku satu jengkal, maka aku akan mendekat kepadanya satu hasta, dan bila ia mendekat satu hasta, maka aku akan mendekat satu Depp, bila ia mendekat kepadaku dengan berjalan, maka aku akan mendekat kepadanya dengan berlari.

Cinta ..semua kita pasti mengenal ungkapan ini ... bukan hanya mengenal tapi menjalaninya manisnya cinta, dan salah satu refleksi cinta adalah sering menyebut-nyebut yang kita cintai , seperti ungkapan pepatah
“siapa yang mencintai sesuatu pasti akan menyebut-nyebutnya.

dzikir qalbi merasakan cinta melalui  perasaan , Dzikir lisan, menyebut-nyebut namanya di bibir, adalah wujud rasa cinta kepada Dia, dan di antara wujud cinta yang lain  adalah selalu berprasangka baik dan selalu menempatkan yang kita cintai pada posisi yang tindakannya selalu dapat dipahami, .. rasa cinta seperti ini tentulah hanya kepada Allah yang Maha benar, yang dengan cinta kita kepadanya melahirkan prasangka baik, dan menumbuhkan sikap optimis 
.
“Aku bagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku.

Kesimpulannya., bila kita cinta kepada Allah, maka pasti kita tidak akan merasa jenuh menyebut namanya, mengingatnya dalam hati, diungkapkan rasa cinta itu dengan tindakan nyata yang disenangi oleh yang kita cinta, baik dengan berkorban waktu, perasaan , harta bahkan nyawa , seperti cinta seorang syuhada beberapa saat sebelum maju ke tengah-tengah musuh ia mengunyah kurma lalu membuangnya sebelum ditelan, dan berkata “ kalau aku menunggu korma ini selesai aku kunyah, bahkan sampai aku telan, rasanya terlalu lama untuk menemui yang kucinta. Lalu ia pun maju dan syahid.

Dan cinta yang tulus juga mampu melahirkan praduga positif terhadap segala Keputusan dan tindakan dari yang kita cinta.. pertanyaannya ! sejauh manakah cinta kita kepada Allah ?